JMDN logo

Mahasiswi MMD UB 2025 Kelompok 43 Bantu Warga Desa Kelir Kuasai Perbanyakan Trichoderma

📍 JAWA TIMUR - KAB. BANYUWANGI - Kec. Kalipuro - Desa KelirInnovasi Desa
14 Juli 2025
13 views
Mahasiswi MMD UB 2025 Kelompok 43 Bantu Warga Desa Kelir Kuasai Perbanyakan Trichoderma

Kelir, Banyuwangi (JMDN) - Upaya mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia mulai mendapatkan perhatian serius. Hal ini tercermin dari program yang digagas oleh Mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) dalam kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025 Kelompok 43.


Mengusung tema "Sosialisasi Pentingnya Trichoderma dan Praktik Langsung Perbanyakan Trichoderma", kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman petani tentang alternatif ramah lingkungan dalam pengendalian jamur tanaman, pada 12 Juli 2025.


Selama ini, mayoritas petani masih mengandalkan pestisida kimia untuk mengatasi serangan jamur pada tanaman. Sayangnya, penggunaan pestisida kimia tidak hanya berdampak pada tingginya biaya produksi, namun juga menimbulkan risiko kesehatan bagi petani dan menyebabkan kerusakan lingkungan dalam jangka panjang.


Sebagai solusi, Trichoderma hadir sebagai agen hayati yang efektif, ekonomis, dan ramah lingkungan. Trichoderma adalah jamur antagonis yang secara alami mampu menghambat pertumbuhan jamur patogen pada tanaman. Keunggulannya terletak pada kemudahan produksi secara mandiri menggunakan bahan sederhana seperti beras, dedak, atau sekam.



Kegiatan edukatif ini dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB di Balai Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro. Acara dihadiri oleh 14 peserta yang terdiri dari petani, anggota Gapoktan, serta Kepala Desa Kelir, Moh. Indra Fajar Aulia, S.Tr.P, Rangkaian kegiatan dimulai dengan pre test untuk mengetahui pemahaman awal peserta, dilanjutkan sosialisasi materi, demonstrasi praktik perbanyakan Trichoderma, dan diakhiri dengan post test.


•Materi yang disampaikan meliputi:


- Bahaya penggunaan pestisida kimia,


- Pengertian dan cara kerja Trichoderma,


- Manfaat dan keunggulan Trichoderma sebagai fungisida alami,


- Teknik perbanyakan Trichoderma secara mandiri.



- Demonstrasi Perbanyakan Trichoderma


•Peserta diajak praktik langsung pembuatan Trichoderma dengan bahan dan langkah-langkah sebagai berikut:


A) Alat dan Bahan:


- Isolat murni Trichoderma (bibit)


- Beras 1 kg


- Plastik transparan


- Staples


- Alkohol untuk sterilisasi



•Langkah-langkah:
1. Cuci bersih beras lalu masukkan ke dalam plastik hingga ¼ bagian.
2. Kukus beras selama 15 menit setelah air mendidih, kemudian tiriskan.
3. Setelah dingin, campurkan isolat Trichoderma ke dalam beras.
4. Tutup plastik menggunakan staples, sisakan sedikit ruang agar jamur dapat berkembang.
5. Ratakan isolat di seluruh bagian beras.
6. Simpan di tempat lembap, tidak terkena sinar matahari langsung, dan aman dari anak-anak serta hewan.
7. Dalam 7–14 hari, Trichoderma akan tumbuh ditandai dengan warna hijau.
8. Jika muncul warna lain, berarti terjadi kontaminasi dan perlu dibuat ulang.
9. Trichoderma yang sudah jadi dapat dicampurkan ke dalam pupuk kompos dengan perbandingan 1:100 sebelum diaplikasikan ke lahan.


Terlihat para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif mencatat materi, mengajukan pertanyaan, serta terlibat dalam praktik langsung. Salah satu peserta bahkan bertanya mengenai alternatif media perbanyakan, mengingat tantangan musim hujan dan kehadiran hama tikus. Pertanyaan ini menjadi indikasi adanya ketertarikan untuk melakukan produksi Trichoderma secara mandiri di rumah.


Sebagai indikator keberhasilan, dilakukan evaluasi melalui pre test dan post test. Hasilnya cukup menggembirakan: nilai pre test hanya mencapai 14%, sementara post test melonjak hingga 73%. Ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta yang signifikan mengenai manfaat dan proses perbanyakan Trichoderma.


Di akhir kegiatan, tim MMD UB 2025 Kelompok 43 berharap agar ilmu yang telah disampaikan tidak hanya berhenti pada sosialisasi semata, tetapi benar-benar dapat diimplementasikan oleh peserta dalam kehidupan bertani sehari-hari.


"Semoga peserta dapat memperbanyak Trichoderma secara mandiri dan mengaplikasikannya di lahan masing-masing, sehingga pertanian di Desa Kelir menjadi lebih mandiri, sehat, dan ramah lingkungan," tutup Danisha Nur Rashaqa Alya, koordinator kegiatan dari Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.


Musolli-Jurnalis Desa & KKN MMD UB Kelompok 43

Berita Populer

Berita Populer